Perjalanan masa kesultanan Sumbawa telah melahirkan pemimpin yang menegakkan keadilan dan kebenaran dengan keberanian yang ikhlas, sehingga lambang Kesultanan Sumbawa digambarkan dengan macan putih atau sering disebut “Bendera Macan”. Bendera macan putih merupakan lambang keberanian yang ikhlas dan suci, semangat ini telah terwarisi kepada seluruh masyarakat Sumbawa, sehingga menjadi masyarakat yang modern, religius dan demokratis.
Penobatan Sultan Sumbawa ini merupakan penobatan pertama yang dilakukan sejak kesultanan Sumbawa menjadi bagian NKRI. Penobatan ini menjadi sangat penting dan bermakna bagi seluruh rakyat atau Tau Tana Samawa yang memegang teguh nilai-nilai budaya Sumbawa. Penobatan Sultan Sumbawa tidak dihajatkan sebagai Negara Berdaulat, tetapi akan menjadi pengawal / penjaga pusaka Sumbawa yaitu budaya, adat rapang tau dan tana samawa yang religius ( Adat Barenti Ko Syara, Syara’ Barenti Ko Kitabullah) yang bermakna bahwa adat istiadat dan budaya Sumbawa senantiasa berpedoman kepada agama untuk kerik salamat tau ke tana samawa (keselamatan masyarakat dan alam Sumbawa).
Wilayah kesultanan adat Sumbawa adalah kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat (Kamutar Telu). Dinasti Dewa Dalam Bawa berkuasa sejak berakhirnya pemerintahan Dinasti Awan Kuning yaitu pada tahun 1623. Sultan-sultan yang pernah memimpin adalah sbb:
No. | Nama Sultan | Masa Pemerintahan |
1. | Dewa Mas Pamayam (Mas Cini) (1648-1668) | 1648-1668 |
2. | Dewa Mas Goa (Saudara dari Dewa Mas Pamayam) 168-1675. | 1668-1675 |
3. | Dewa Mas Bantan (1675-1701) | 1675-1701 |
4. | Dewa Mas Madina (Muharan Harun Arrasyid I ) 1701-1725) | 1701-1725 |
5. | Dewa Mas Muhammad Jalaluddin I (Datu Taliwang) 1725-1731 | 1725-1731 |
6. | Dewa Mas Mapasusung Moh Kaharuddin I (1731-1759) | 1731-1759 |
7. | I Sugi Karaeng Bantoa (Putri Dati Seran) 1759-1761) | 1759-1761 |
8. | Hasanuddin (Alauddin) datu jereweh (1761-1763) | 1761-1763 |
9. | Dewa mas Muhammad jalaluddin II (Pangeran Anom Mangkuningrat) 1763-1766 | 1763-1766 |
10. | Mappacongga Mustafa (Putra dari 8) 1776-1780 | 1766-1780 |
11. | Mahmud (Harun Arrasyid) Datu Jereweh putra dari 7 (1780-1791) | 1780-1791 |
12. | Safiatuddin Dg. Masiki (Putri dari 10) 1791-1795 | 1791-1795 |
13. | Muhammad Kaharuddin II (Putra dari 9) 175-1865 | 1795-1865 |
14. | Sultan Amrullah (Adik L. Mesir) 1837-1883 | 1837-1883 |
15. | Mas Madina Raha Dewa Jalaluddin III (karena sepuh turun tahta 1883) 1883-1931 | 1883-1931 |
16. | Muhammad Kaharuddin III (Daeng Manurung Putra dari 15) 1931-1958 | 1931-1958 |
17 | Haji DMA Kaharuddin, SE.MBA | 2011-Sekarang |
Sumber : Disporabudpar Sumbawa 2011
Sumbawa kaya juga ya dengan budayanya (f)
ReplyDeleteBetul sekali (c)
ReplyDelete