Skip to main content

Mengintip Keindahan Dibalik Jaran Pusang




Perfect Plugin Scrollbar
Sumber foto: Ardian jose Samsa

Jika anda adalah orang yang gemar menjelajah, mengexplorasi keindahan alam, dan tentunya tertarik untuk mengunjungi daerah-daerah wisata baru, pada postingan kali ini saya akan menawarkan satu paket perjalanan ke sumbawa yang akan membuat liburan anda begitu berkesan dan menyenangkan. Terlebih lagi tak banyak yang mengetahui tempat ini karena mungkin keterbatasan informasi dan tulisan mengenai destinasi wisata yang satu ini.

Sebagai sebuah kabupaten yang sudah cukup lama terbentuk, Sumbawa memiliki potensi wisata yang relatif lebih gampang dibandingkan Kabupaten yang lain. Lebih gampang disini maksudnya dari segi aksesibilitas. Apabila berangkat dari penerbangan Jakarta kita hanya perlu singgah di Denpasar atau Lombok Praya sebelum melanjutkan perjalanan ke kota Sumbawa Besar.Kalau menggunakan jalur laut biasanya memakan waktu 2 jam untuk sampai di pelabuhan poto tano sumbawa barat, dan dilanjutkan dengan perjalanan darat selama 3 jam untuk sampai di kota sumbawa besar.

Kalau kamu sedang berkunjung ke Sumbawa, NTB mampirlah sebentar untuk melihat keindahan Air terjun Palman, Telaga Lompa di kawasan jaran pusang di sumbawa. Air terjun Palman adalah salah satu air terjun yang berlokasi di Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa di sekitaran gunung jaran Pusang. Jaran pusang sendiri merupakan sebuah gunung (Dalam bahasa sumbawa disebut Olat ) yang menjulang tinggi sepanjang jalan, terlihat sangat jelas ketika anda melewati jalan protokol dari kecamatan Lape, sampai Plampang.

Jarak dari kota sumbawa besar ke plampang sekitar 80 kilometer saja, semakin mempermudah para pengunjung untuk melakukan perjalan karena akses yang begitu mudah untuk sampai ke tempat tujuan. Atau jika anda kebingungan, setelah anda sampai di Kecamatan Plampang tanyalah pada masyarakat sekitar agar para pengunjung tidak tersesat.


Perfect Plugin Scrollbar
Sumber foto: Ardian jose Samsa

Sebuah perjalanan yang murah, namun menawarkan tiga paket keindahan sekaligus. anda bisa melihat kemegahan jaran pusang, keindahan Telaga Lompa dan menikmati dinginnya Air Terjun Palman, dan tentunya bonus melihat pemandangan Sawah nan indah, Kuda Sumbawa yang sudah terkenal namanya dan Kerbau Sumbawa yang jarang anda jumpai ditempat lain. Karena disepanjang jalan Sumbawa pemandangan-pemandangan ternak masyarakat yang melintasi jalan akan sering anda jumpai.

Gimana??? apa anda tertarik dengan jaran Pusang??? kalau tertarik jangan buang-buang waktu selagi masih dalam suasana liburan segeralah kesumbawa. Sekian dulu gan untuk jaran Pusang nya, akan ada banyak tempat-tempat menarik lain yang akan saya bagikan kepada teman-teman di postingan selanjut nya.

Comments

Popular posts from this blog

Labaong Bukit Timbunan Tulang, Cerita Rakyat Dalam Sebuah Buku

Judul: Labaong Bukit Timbunan Tulang Pengarang: Soedjono Masdi Samidjo Tebal Buku: 93 Halaman Buku karya Soedjono Masdi ini menceritakan tentang legenda tentang seorang Puteri Raja yang terbuang menjadi tutur pinutur dari generasi ke generasi. Konon di sebuah bukit ia dikucilkan karena tubuhnya menjijikan. Sang puteri itu menyatu dengan bukit itu. La Gawa  adalah seorang yang disegani di wilayahnya (Sumbawa), dia juga pemimpin bajak laut Bintang Tiga. Para Kolonial sangat benci dengannya, begitupula dengan mertua La Gawa sendiri (Rangga). La Gawa tidak pernah mematuhi perintah yang diberikan oleh mertuanya karena ia tahu bahwa mertuanya hanya mengingikan jabatan tinggi di kerajaan. Suatu hari La Gawa diusir oleh mertuanya karena ia tanpa sengaja telah memukuli istrinya sendiri. La Gawa pun menggembara tanpa seorng istri di sampingnya (Lala Bueng).  La Gawa bertekad akan berkorban demi rakyat serta wilayah tempat tinggal istrinya. La Gawa dating ke Port Roterdam di Makasar untuk menemui

Asal Mula Batu Balo

Batu Balo adalah cerita rakyat yang berkembang di tengah masyarakat Desa Empang Bawa, Kecamatan Empang, Sumbawa. Pada zaman dulu tersebutlah seorang raja bernama Raja Kepe. Raja Kepe memiliki seorang putri yang sangat cantik bernama Dara Belang. Tibalah suatu hari, sang raja memiliki keinginan yang sangat kuat untuk menikahkan putrinya dengan seorang raja asal negeri Garegat bernama Balo Kuntung. Hal ini dilakukan karena Raja Kepe telah memiliki hubungan yang sangat baik dengan keluarga Balo Kuntung tersebut. Mengetahui hal itu, Dara Belang sangat senang, dia akan mengakhiri masa mudanya karena akan segera dipersunting oleh Balo Kuntung yang telah diketahuinya memiliki rupa yang sangat tampan dan tubuh perkasa. Dara Belang pun tidak sabar menunggu hari baik dalam hidupnya itu. Hingga suatu hari, tersiar kabar bahwa Balo Kuntung dan keluarga besarnya akan mengunjungi keluarga Raja Kepe. Tibalah hari yang dinantikan kedua pihak keluarga, Balo Kuntung beserta rombonganpun segera berlayar

'Lalu Dia Lala Jinis' Cerita Rakyat Dalam Sebuah Novel

Sebuah novel karya sastrawan sumbawa Dinullah Rayes ini menceritakan tentang perjuangan cinta antara putri dari kerajaan seran yang sangat cantik jelita Lala Jinis dengan seorang pangeran yang tampan asal negeri Alas Lalu Dia. Cerita rakyat ini telah ada sejak zaman dahuluu dan turun temurun dikalangan masyarakat. Bahkan beberapa waktu lalu cerita rakyat yang sarat akan perjuangan cinta ini, pernah ditampilkan dalam sebuah drama oleh sanggar seni Lonto Engal ditaman budaya mataram dan terbilang sukses. Lala Jinis adalah seorang putri raja Seran yang sangat cantik jelita, oleh karena itu banyak laki-laki yang mengidamkannya, tak terkecuali Ran Pangantan, seorang putra panglima besar di kerajaan Seran kala itu. Terpesona oleh kecantikan serta latar belakang keluarga lala jinis yang kaya raya, Ran Pangantan bersama ayahandannya pun melamar sang putri. Niat Ran pangantan untuk mempersunting Lala jinis lansung diterima oleh sang Raja dan permaisuri. Dari situlah penderitaan Lala Jinis dimul