Kiri: Suhaili FT, kana: Johan Rosihan |
Sumbawanesia - Gigihnya Partai Demokrat dalam menempatkan calonnya di posisi kandidat Gubernur NTB, membuat Golkar NTB memutuskan meninggalkan Hj Siti Rohmi Djalilah. Inilah alasan Golkar menempuh alternatif lain untuk menemukan pendamping Muh Suhaili FT, selain Rohmi.
Wakil Ketua DPD I Golkar NTB bidang Kominfo, Chris Parangan menegaskan, Partai Golkar terpaksa mencari partai koalisi yang dapat saling memahami posisi. Bahwa antara calon gubernur dan calon wakil gubernur mesti melihat dari jumlah kursi di DPRD NTB.
Kini sudah ada finalis calon wakil gubernur yang akan mendampingi, diantaranya Tiar Rachman Arrasyid, Johan Rosihan dari PKS, dan H Aris Muhammad, Bendahara umum PBB. Nama-nama ini sudah dianggap layak mendampingi Suhaili.
Partai Golkar NTB juga menyiapkan strategi berbeda untuk nama bakal calon pendamping. Yang jelas diambil dari keterwakilan Pulau Sumbawa.
“Ketiga nama itu, sore ini akan di kirim ke DPP untuk diterbitkan rekomendasi. Sehingga, tidak ada lagi dibahas calon pendamping lagi, tinggal mantapkan strategi pemenangan,” ungkapnya, di DPD I Golkar Senin (31/7).
Christ mengatakan, Golkar NTB telah mematangkan rencana dalam pilkada 2018, baik untuk pilgub maupun pemilihan bupati. Untuk bakal calon (balon) Bupati Lombok Barat, Golkar NTB mengajukan nama-nama ke DPP, masing masing HM Izzul Islam, Nauvar Farinduan, HL Sajim Sastrawan, dan H. Fauzan Khalid.
Untuk balon Walikota Bima, partai berlambang pohon beringin ini mengusulkan Hj Ferra Amelia, M Lutfi dan Ir H Sutarman. Sedangkan balon Bupati Lotim, masing-masing Daeng Paelori, Mau’ud Adam, dan Sukiman Azmi. “Nama-nama itu akan dibahas pada rapat tim pilkada nasional, sehingga harus dikirim hari ini, langsung dibawa ketua harian DPD I Golkar NTB, H Misbah Mulyadi,” paparnya. (prm)
Comments
Post a Comment