Skip to main content

Beberapa Contoh Lawas



Halaman 1

Ajan aku dadi jangi
ya ku ngawang mara pio
metokal adik kuleno

durianku sengkaeh manis
kadu kutibar ke ate
no antanku sayang adik

kutembok nyir tua satungkap
kutembok angkang ano tawi
kutunt ku tuntet jangka ada jangi

jangi apapo jangi ta
btarepa mara lalat
yaku mimpat po kakendung.

pio ijo lete mega
satekusa sai nyawa
ling sopo sifat ku ke adik

 sai sate nyaman mate
laga lalo rembet sembahyang
lema nyaman nyawa lalo

nyawalalo bilin tubuh
renduk nangisling potoban
masi po asi dunia

dunia mara den maman
kupajelek sajan nyaman
loba bilo umir ku gamana

Halaman 2

Marasa kugawok sedi
No tama ko pikir akal
To dapat tosi ramalik
 
Ala we mana kupendi
Ta kubada rasa kaku
Kena siya nesal ngineng
 
Kubada siya ngere to
Sipat kami tu salaki
Basato lasung bakomong

Jangi kami tu salaki
Tu arap reda kasuka
Mana no ujan ka gunter

Tengamo petang gila we
Ngaremo anak Piyoko
Luk sopo jangi ke aku

Kemang nonda leng desa ta
Ada leng poto jambangan
Kututet jangka kusumpeng

Buwa kusamanta sumpeng
Mampes nan saser desa ta
Kulayar mana kurugi

Puji diri Si lalayang
Ntek ko bawo kati awan
Turen ko tana buyangsi
 
Sareya siyasi lagina
Tu sanyele arap
Lamen no siya saipo
Nosoda sama nan maras
Tu saleng gayong kanyaman
Pasasenap desa darat

Lamen bakompalmo niat
Bose sangangkang lit rea
Na beyang bilu lako len
 
Ngibar piyo kalis Empang
Tarepa kayu nonda den
Na nesal lamen nonda rep
 
Kanatang kami lako. ta
Nosoda anung tu bentan
Godong kayusi salamar
 
Nosoda sama nan maras
Batemung untung ke andi
Ade ka do dadi parak
 
Saribu bintang leng langit
Lamen nonda rupa siya
Salingong mata kunulang
 
Saribu dengan kutokal
Lamen nonda rupa siya
Salingong mata kunulang
Gila we nanta piyo nan
Tarepa kayu nonda den
Bagian aku ruwana

Ka kuojongsi parana
Tills no kubeyang basa
Ujan tampeyar kukeme

Comments

Popular posts from this blog

Sejarah Perkembangan Lawas Sumbawa

Sumbawa (Samawa) mempunyai karya sastra lisan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat sejak zaman dahulu, salah satunya dalam bentuk puisi lisan. Puisi lisan yang dikenal dengan nama lawas merupakan media komunikasi dan ekspresi bagi masyarakat pemiliknya. Lawas sebagai fenomena budaya merupakan cerminan dari nilai-nilai yang hidup pada masyarakat di zamannya, karena itu nilai budaya tersebut sangat bersifat kontekstual. Lawas sebagai salah satu bentuk sastra lisan dalam masyarakat Sumbawa (Samawa) merupakan fenomena kebudayaan yang akan tetap hadir di tengah-tengah masyarakatnya. Cerminan nilai budaya daerah telah digunakan dalam mengembangkan budaya nasional, sehingga menempatkan sastra lisan sebagai bagian dari kebudayaan nasional yang harus dilestarikan. Maka sudah sepantasnyalah mendapatkan perhatian dari semua pihak untuk menindaklanjuti semua itu dalam berbagai bentuk kegiatan. Lawas telah dimanfaatkan secara luas oleh masyarakatnya dalam berbagai...

Teluk Saleh Sumbawa, Rumahnya Pulau-Pulau Indah

Teluk Saleh, Pantai, pasir putih, lautan biru dan keragaman biota laut, merupakan suguhan menarik bagi para pecinta wisata bahari. Ada banyak lokasi menarik untuk menikmati kekayaan alam tersebut, begitupun apabila anda sedang berada di Pulau Sumbawa. Salah satu lokasi menarik untuk anda kunjungi ketika berlibur ke Pulau Sumbawa adalah Teluk Saleh yang memiliki keragaman dan kekayaan alam mengaggumkan. Nama Saleh dari teluk ini adalah nama yang hingga kini tak dikenal asal usulnya, tidak terdapat dalam catatan sejarah, baik catatan kuno maupun modern. Dalam beberapa Atlas lama, nama Teluk Saleh disebut “ Sallee”. Tapi yang jelas nama Saleh bukanlah nama raja-raja yang pernah berkuasa di pulau Sumbawa. Bukan pula nama seorang tokoh terkenal di Sumbawa. Jadi nama Saleh dari teluk ini masih merupakan sebuah misteri. Dalam bentangan luas laut birunya yang berkilau, teluk ini dihiasai oleh pulau-pulau cantik tak bertuan. Ada beberapa diantaranya yang dihuni oleh suku Bajo dan Bugis yang ber...

Sejarah Hubungan Kesultanan Sumbawa Dengan Kesultanan Banjar

Sejarah Hubungan Kesultanan Sumbawa Dengan Kesultanan Banjar (foto:Google) Sejak masa kerajaan dahulu atau sekitar abad ke-17, penduduk yang mendiami suatu daerah telah berbaur dengan daerah lain. Bugis, Makassar, Bali, Lombok dan sebagainya. Oleh karena itu tidak asing bagi suatu daerah termasuk di Sumbawa, kita telah mengenal berbagai suku yang ada di dalamnya. Termasuk di antarnaya Banjar. Tapi apakah suku ini memiliki hubungan dengan suku Sumbawa? tentu membutuhkan penalaran sejarah untuk mengungkapnya. Berikut beberapa catatan kecil tentang hubungan kesultanan Sumbawa dengan kesultanan Banjar. Periode Pertama Menurut hikayat Banjar dan Kotawaringin, pada masa pemerintahan sultan Banjar, sultan Rakyatullah (1660-1663) sempat menjalin hubungan bilateral dengan kerajaan Selaparang melalui ikatan perkawinan Raden Subangsa (Raden Marabut) bin pangeran Martasinga keturunan sultan Hidayatullah I bin sultan Rahmatullah yang menikah dengan Mas Surabaya puteri Selaparang. Hasil perkawinan t...