Skip to main content

Posts

Hiu Paus Labuhan Jambu Sumbawa

Hiu Paus (Gambar: Imronfhatoni.blogspot.com) Tangan kanan bapak itu mengetuk-ngetuk badan perahu. Tidak berapa lama, sebuah bayangan besar muncul ke permukaan air laut. Badannya penuh totol abu-abu dan putih dengan ukuran mulut yang lebar, sekira 85 centi meter. Yang muncul ternyata hiu paus. Mengetuk-ngetuk badan perahu, adalah salah satu cara memanggil ikan besar ini. Setelah muncul ke permukaan, kita bisa memberi mereka makan dengan udang-udang kecil. Demikianlah sikap ramah hiu paus yang tak diketahui banyak orang. Hiu paus dengan nama latinnya Rhincondon Typus juga dikenal dengan sebutan Whale Shark. Semenjak titik keberadaannya diketahui beberapa waktu lalu, hiu paus seakan menjadi primadona baru bagi masyarakat Desa Labuhan Jambu, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Desa Labuhan Jambu merupakan salah satu desa yang berada di wilayah pesisir pantai Teluk Saleh. Hal tersebut, menjadikan mayoritas penduduk desa ini bermata pencaharian sebagai nelayan. Meski ada sebagian
Recent posts

5 Rekomendasi Tempat Liburan Tahun Baru di NTB

Tahun 2017 sebentar lagi berlalu. Perayaan Natal yang baru saja digelar, menandakan kalender tahunan siap berganti. Gegap gempita perayaan malam pergantian tahun sama-samar telah terdengar. Sejumlah hotel dan tempat hiburan pun berlomba-lomba menawarkan discount menyambut momentum ini. Yup, bagi sebagian orang, penghujung tahun tentu saja merupakan waktu yang tepat untuk segera menuntaskan dahaga liburan. Bagi saya sendiri, 2017 adalah tahun yang penuh pembelajaran. Saya belajar banyak tentang geliat industri pariwisata NTB bersama sahabat Genpi (Generasi Pesona Indonesia) Lombok Sumbawa. Saya mempelajari apa saja yang bisa berpotensi menghambat laju perkembangan sektor yang satu ini, serta bagaimana cara pemerintah mengentaskannya. Saya mencatat, arus wisatawan sempat mengalami penurunan drastis paska letusan Gunung Agung beberapa waktu lalu. Di Gili Trawangan, seorang petugas loket antrian bertutur bahwa kunjungan wisatawan sempat menurun dari yang sebelumnya mencapai angka rata-rata

Indahnya Kawasan Teluk Saleh

Teluk indah ini berada di lingkar Kabupaten Sumbawa dan Dompu dan di hadang oleh panjangnya Pulau Moyo. Hanya ada dua akses untuk dapat masuk ke Teluk saleh jika melalui perairan laut. Jika melalui selat bagian utara akan melewati Pulau Satonda dan bagian Selatan pulau Moyo juga terdapat selat kecil yang memisahkan Pulau Sumbawa dengan Pulau Moyo. Jika melalui laut maka inilah dua akses yang dapat kamu lalui. Bagi yang suka wisata berbau petualangan alam, bisa datang ke Sumbawa. Coba spot berkemah, snorkeling, dan diving. Semuanya begitu menarik dan mengasyikkan, dapat sahabat rasakan sensasi keindahannya satu persatu. Pemandangan alam di Teluk Saleh begitu cantik. Kita bisa menjelajahi teluk menggunakan perahu. Snorkeling, diving melihat keindahan berbagai biota laut di dalamnya. Bagi yang hobi berkemah, wisatawan juga dapat mendirikan tenda di sekitar daratan Gili Mariam. Ketika malam hari, langit sekitar teluk akan dihiasi bintang-bintang cantik. Ditemani deburan ombak yang menghant

Surat Terbuka untuk Bupati Sumbawa

Penulis: Imron Fhatoni (Humas Forum Komunikasi Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Sumbawa Mataram) BAPAK Bupati Sumbawa yang saya hormati. Saya adalah orang yang paling percaya bahwa bapak bupati sangat mencintai Sumbawa sebagaimana saya dan ribuan mahasiswa lain yang tengah menempuh pendidikan di Lombok. Perkenalkan pak, nama saya Imron Fhatoni. Saya adalah mahasiswa dari kecamatan Empang, jauh di pelosok timur Kabupaten Sumbawa. Saya mengenal bapak jauh sebelum bapak menjadi bupati. Dulu, bapak pernah berkantor di Mataram. Tepatnya, Jalan Udayana No. 11, Selaparang, Dasan Agung. Saat itu bapak masih menjabat sebagai legislator bersama wakil-wakil saya yang lain. Bapak mungkin tidak mengenal saya, sebab saya masih mahasiswa dan bapak sudah jadi tokoh publik yang kesohor. Kita juga tidak pernah berjumpa melalui forum-forum resmi, melainkan hanya sepintas saja. Saya berteriak di luar gedung, dan bapak di dalamnya. Ada kaca tebal yang memisahkan kita, sehingga wajar jika bapak tidak mengenali

Islam di Masa Kedinastian Cina

Masjid Huai Sheng di Guangzhou, Cina, salah satu masjid tertua di dunia, yang diyakini dibangun oleh Sa'd ibn Abi Waqqas, utusan Nabi Muhammad Saw.  Foto : wikimedia.org. Oleh Novi Basuki TULISAN-tulisan terdahulu Prof. Djamal al-Din Bai Shouyi (1909-2000), sejarawan muslim Hui terkemuka, yang terangkum dalam buku Zhongguo Yisilan Shi Cun Gao (Naskah Sejarah Islam di Cina, 1983), menyuguhkan sejarah penyebaran dan perkembangan Islam di Cina masa kedinastian dengan runut serta mudah dicerna. Menurut Bai, hubungan Cina dengan Arab sudah terjalin, setidaknya, 500 tahun sebelum Islam terbentuk. Kala itu, kabar tentang adanya suatu negeri bernama Tiaozhi telah didengar Zhang Qian, duta Kaisar Wu (141-87 SM) Dinasti Han, saat menjalankan misi diplomatiknya ke Wilayah Barat (Xiyu). Namun, Tiaozhi baru berhasil dikunjungi Gan Ying, utusan Kaisar He (89-105) Dinasti Han pada tahun 97. Belakangan, Tiaozhi diketahui sebagai pelafalan Mandarin dari kota tua Antiochia di Mesopotamia. Selepas Di

Curhatan Fotografer yang Memotret Kuda Laut Sumbawa Bawa Cotton Bud

Foto by Justin Hofman Sumbawanesia - Justin Hofman tak menyangka foto yang diambilnya jadi viral. Ini kisah sang fotografer yang mengabadikan foto kuda laut bawa sampah cotton bud di laut Sumbawa. Kepada detikTravel, Justin Hofman (33) menceritakan kisah di balik diambilnya foto kuda laut dengan sampah cotton bud di ekornya. Saat mengambil foto ini, Justin ditemani oleh rekannya, yang bernama Richard White. "Saat itu kami sedang snorkeling, sementara orang-orang yang lain nonton balap kerbau. Kuda laut ini saya temukan di permukaaan. Saya hampir saja tidak bisa mengambil foto ini kalau tanpa bantuan teman saya yang bermata tajam, si Richard lah yang pertama kali melihat kuda laut ini," ungkap Justin eksklusif pada detikTravel, Jumat (15/9/2017). Justin mengaku, sampah-sampah di lautan sudah jadi pemandangan biasa di perairan Indonesia yang berarus kuat. Justin cukup yakin kalau sampah ini berasal dari pedesaan atau kota yang terdekat dari kawasan pantai. "Saya yakin, be

Runtuhnya Kejayaan Masa Lalu Maritim Bima

Wisatawan melintasi salah satu ruangan yang menyimpan diorama berbagai tokoh penjelajah dunia di Museum Bahari, Jakarta Utara. Dahulu, bangunan ini digunakan sebagai tempat penyimpanan dan pengemasan rempah-rempah oleh VOC. ( Yunaidi/National Geographic Traveler ) Memudarnya kejayaan maritim Bima di masa lalu merupakan potret kemunduran tradisi bahari Nusantara. Antropolog Bernice de Jong Boers (1994) menyebut, Bandar Bima, Nusa Tenggara Barat, pada masa lalu disinggahi kapal dari mancanegara. Kejayaan Kerajaan Bima di masa lalu (seperti kerajaan-kerajaan lain di Nusantara) ditopang oleh kemampuan memproduksi sumber daya berbasis pertanian dan hasil hutan—serta penguasaan laut sebagai jalur perdagangan. Adrian B Lapian (2008) menulis, Nusantara pada masa lalu adalah kerajaan-kerajaan kecil terpencar di pulau-pulau, dihubungkan aktivitas ekonomi dan kultural. Sewaktu-waktu, secara politis bergaubung dalam kesatuan lebih besar. Komunikasi, lalu lintas antarpulau terjadi karena wargany