Skip to main content

Baliho Zul-Rohmi Sapa Warga NTB

Baliho Zul-Rohmi

Sumbawanesia - Dr. H. Zulkieflimansyah merupakan salah satu bakal calon Gubernur NTB yang kreatif dan kerap bikin kejutan. Bagaimana tidak, kemunculannya melalui banyak baliho di NTB menuai sorotan positif publik. Begitu juga kedekatannya dengan Gubernur NTB Dr. KH.M. Zainul Majdi yang kian hari kian mesra.

Kini, lagi-lagi politisi PKS itu menarik perhatian publik dengan Baliho Zul-Rohmi yang terpasang di beberapa titik di Pulau Sumbawa. Baliho itu karuan mengundang tanya apakah Zulkieflimansyah resmi berpasangan dengan Siti Rohmi Djalilah. Seperti dikutip dari klikntb.com, Cagub asal Sumbawa itu mengungkpakan bahwa ia memang sering menjalin komunikasi dengan TBG.

Dikatakan, hubungannya dengan TGB tidak semata-mata sebatas persahabatan. Malah, dia kerap mendiskusikan berbagai hal tentang kemajuan NTB serta program-program pro rakyat lainnya. Terlebih, saat ini NTB sedang naik daun menyusul banyak program yang mendulang sukses.

Dia enggan berkomentar terkait baliho Zul-Rohmi yang menyentak publik itu. Baginya, siapapun bisa bermanuver termasuk masyarakat yang mengidolakannya. Tidak hanya baliho, nama Zulkieflimansyah malah melejit. Salah satunya dalam Polling salah satu media cetak di NTB.

Anggota DPR RI itu menilai masyarakat NTB sudah semakin cerdas dalam menentukan sikap politik. Dia optimistis beragam persoalan di NTB dapat dituntaskan secara bersama-sama. Terlebih, saat ini banyak hal yang menunjang baik infrastruktur yang semakin baik, maupun kemajuan tekhnologi informasi. "Kita patut bersyukur dengan adanya itu, semua elemen bergerak bersama untuk menyongsong kemajuan dan pembangunan NTB lebih baik," papar dia.

Tidak hanya dengan TGB, dia juga membangun komunikasi dengan berbagai tokoh agama dan tokoh masyarakat. Termasuk membangun komunikasi dengan akademisi di beberapa daerah di luar NTB. Komunikasi itu diyakini sebagai upaya menjaring kepedulian masyarakat NTB untuk bersama-sama mewujudkan NTB yang berdaya saing.

Comments

Popular posts from this blog

Asal Mula Batu Balo

Batu Balo adalah cerita rakyat yang berkembang di tengah masyarakat Desa Empang Bawa, Kecamatan Empang, Sumbawa. Pada zaman dulu tersebutlah seorang raja bernama Raja Kepe. Raja Kepe memiliki seorang putri yang sangat cantik bernama Dara Belang. Tibalah suatu hari, sang raja memiliki keinginan yang sangat kuat untuk menikahkan putrinya dengan seorang raja asal negeri Garegat bernama Balo Kuntung. Hal ini dilakukan karena Raja Kepe telah memiliki hubungan yang sangat baik dengan keluarga Balo Kuntung tersebut. Mengetahui hal itu, Dara Belang sangat senang, dia akan mengakhiri masa mudanya karena akan segera dipersunting oleh Balo Kuntung yang telah diketahuinya memiliki rupa yang sangat tampan dan tubuh perkasa. Dara Belang pun tidak sabar menunggu hari baik dalam hidupnya itu. Hingga suatu hari, tersiar kabar bahwa Balo Kuntung dan keluarga besarnya akan mengunjungi keluarga Raja Kepe. Tibalah hari yang dinantikan kedua pihak keluarga, Balo Kuntung beserta rombonganpun segera berla...

Labaong Bukit Timbunan Tulang, Cerita Rakyat Dalam Sebuah Buku

Judul: Labaong Bukit Timbunan Tulang Pengarang: Soedjono Masdi Samidjo Tebal Buku: 93 Halaman Buku karya Soedjono Masdi ini menceritakan tentang legenda tentang seorang Puteri Raja yang terbuang menjadi tutur pinutur dari generasi ke generasi. Konon di sebuah bukit ia dikucilkan karena tubuhnya menjijikan. Sang puteri itu menyatu dengan bukit itu. La Gawa  adalah seorang yang disegani di wilayahnya (Sumbawa), dia juga pemimpin bajak laut Bintang Tiga. Para Kolonial sangat benci dengannya, begitupula dengan mertua La Gawa sendiri (Rangga). La Gawa tidak pernah mematuhi perintah yang diberikan oleh mertuanya karena ia tahu bahwa mertuanya hanya mengingikan jabatan tinggi di kerajaan. Suatu hari La Gawa diusir oleh mertuanya karena ia tanpa sengaja telah memukuli istrinya sendiri. La Gawa pun menggembara tanpa seorng istri di sampingnya (Lala Bueng).  La Gawa bertekad akan berkorban demi rakyat serta wilayah tempat tinggal istrinya. La Gawa dating ke Port Roterdam di Makasar untu...

Sejarah Perkembangan Lawas Sumbawa

Sumbawa (Samawa) mempunyai karya sastra lisan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat sejak zaman dahulu, salah satunya dalam bentuk puisi lisan. Puisi lisan yang dikenal dengan nama lawas merupakan media komunikasi dan ekspresi bagi masyarakat pemiliknya. Lawas sebagai fenomena budaya merupakan cerminan dari nilai-nilai yang hidup pada masyarakat di zamannya, karena itu nilai budaya tersebut sangat bersifat kontekstual. Lawas sebagai salah satu bentuk sastra lisan dalam masyarakat Sumbawa (Samawa) merupakan fenomena kebudayaan yang akan tetap hadir di tengah-tengah masyarakatnya. Cerminan nilai budaya daerah telah digunakan dalam mengembangkan budaya nasional, sehingga menempatkan sastra lisan sebagai bagian dari kebudayaan nasional yang harus dilestarikan. Maka sudah sepantasnyalah mendapatkan perhatian dari semua pihak untuk menindaklanjuti semua itu dalam berbagai bentuk kegiatan. Lawas telah dimanfaatkan secara luas oleh masyarakatnya dalam berbagai...