Skip to main content

Komedian Acho Jadi Tersangka, #KawalAcho Menggema di Twitter

Muhadkly MT atau Acho

Sumbawanesia - Komika Muhadkly MT atau Acho telah ditetapkan menjadi tersangka oleh polisi untuk kasus dugaan pencemaran nama baik pengelola Apartemen Green Pramuka City, Jakarta Pusat.

Acho dinilai mencemarkan nama baik pengelola apartemen tersebut karena ia menulis keluhan di blog pribadinya pada 2015.

Ketika itu Acho mempertanyakan komitmen pengelola untuk menyediakan ruang terbuka hijau sebagaimana dijanjikan oleh pengelola pada brosur serta situs pengelola.

Sejumlah pesohor dunia hiburan menyayangkan penetapaan Acho menjadi tersangka, karena, menurut mereka, keluhan yang disampaikan Acho merupakan bagian dari kemerdekaan berpendapat.

Mereka lalu menyatakan dukungan bagi Acho dengan memasang tanda pagar (tagar) #KawalAcho di media sosial.

Komika dan artis peran Pandji Pragiwaksono mengajak para follower-nya di Twitter untuk mendukung Acho, yang berencana mendatangi Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat pada Senin (7/8/2017) untuk melaksanakan hak konstitusinya atas kemerdekaan berpendapat.

"Besok Acho ke Kejaksaan. Kita #KawalAcho supaya gak ditahan. #StopPidanakanKonsumen #AchoGakSalah," tulis Pandji.

Komika Arie Kriting menulis, "Yang masih belum menyerah untuk percaya pada sistem peradilan di negara kita, mari turut serta, kita #KawalAcho karena #AchoGakSalah."

Penulis dan komika Zarry Hendrik juga menyatakan dukungannya untuk Acho.

"Terima kasih atas partisipasi semua yang support #AchoGakSalah. Besok Acho menghadap jaksa sebagai tersangka. Kita #KawalAcho!," tulisnya.

Sementara itu, muncul pula petisi yang mendesak pengelola apartemen tersebut untuk menghentikan perkara dan membebaskan Acho dari tuntutan hukum

Petisi itu dibuat oleh Regional Coordinator SAFEnet, Damar Juniarto. Petisi tersebut didukung oleh, antara lain, artis musik Glenn Fredly.

Comments

Popular posts from this blog

Sejarah Perkembangan Lawas Sumbawa

Sumbawa (Samawa) mempunyai karya sastra lisan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat sejak zaman dahulu, salah satunya dalam bentuk puisi lisan. Puisi lisan yang dikenal dengan nama lawas merupakan media komunikasi dan ekspresi bagi masyarakat pemiliknya. Lawas sebagai fenomena budaya merupakan cerminan dari nilai-nilai yang hidup pada masyarakat di zamannya, karena itu nilai budaya tersebut sangat bersifat kontekstual. Lawas sebagai salah satu bentuk sastra lisan dalam masyarakat Sumbawa (Samawa) merupakan fenomena kebudayaan yang akan tetap hadir di tengah-tengah masyarakatnya. Cerminan nilai budaya daerah telah digunakan dalam mengembangkan budaya nasional, sehingga menempatkan sastra lisan sebagai bagian dari kebudayaan nasional yang harus dilestarikan. Maka sudah sepantasnyalah mendapatkan perhatian dari semua pihak untuk menindaklanjuti semua itu dalam berbagai bentuk kegiatan. Lawas telah dimanfaatkan secara luas oleh masyarakatnya dalam berbagai...

Teluk Saleh Sumbawa, Rumahnya Pulau-Pulau Indah

Teluk Saleh, Pantai, pasir putih, lautan biru dan keragaman biota laut, merupakan suguhan menarik bagi para pecinta wisata bahari. Ada banyak lokasi menarik untuk menikmati kekayaan alam tersebut, begitupun apabila anda sedang berada di Pulau Sumbawa. Salah satu lokasi menarik untuk anda kunjungi ketika berlibur ke Pulau Sumbawa adalah Teluk Saleh yang memiliki keragaman dan kekayaan alam mengaggumkan. Nama Saleh dari teluk ini adalah nama yang hingga kini tak dikenal asal usulnya, tidak terdapat dalam catatan sejarah, baik catatan kuno maupun modern. Dalam beberapa Atlas lama, nama Teluk Saleh disebut “ Sallee”. Tapi yang jelas nama Saleh bukanlah nama raja-raja yang pernah berkuasa di pulau Sumbawa. Bukan pula nama seorang tokoh terkenal di Sumbawa. Jadi nama Saleh dari teluk ini masih merupakan sebuah misteri. Dalam bentangan luas laut birunya yang berkilau, teluk ini dihiasai oleh pulau-pulau cantik tak bertuan. Ada beberapa diantaranya yang dihuni oleh suku Bajo dan Bugis yang ber...

Sejarah Hubungan Kesultanan Sumbawa Dengan Kesultanan Banjar

Sejarah Hubungan Kesultanan Sumbawa Dengan Kesultanan Banjar (foto:Google) Sejak masa kerajaan dahulu atau sekitar abad ke-17, penduduk yang mendiami suatu daerah telah berbaur dengan daerah lain. Bugis, Makassar, Bali, Lombok dan sebagainya. Oleh karena itu tidak asing bagi suatu daerah termasuk di Sumbawa, kita telah mengenal berbagai suku yang ada di dalamnya. Termasuk di antarnaya Banjar. Tapi apakah suku ini memiliki hubungan dengan suku Sumbawa? tentu membutuhkan penalaran sejarah untuk mengungkapnya. Berikut beberapa catatan kecil tentang hubungan kesultanan Sumbawa dengan kesultanan Banjar. Periode Pertama Menurut hikayat Banjar dan Kotawaringin, pada masa pemerintahan sultan Banjar, sultan Rakyatullah (1660-1663) sempat menjalin hubungan bilateral dengan kerajaan Selaparang melalui ikatan perkawinan Raden Subangsa (Raden Marabut) bin pangeran Martasinga keturunan sultan Hidayatullah I bin sultan Rahmatullah yang menikah dengan Mas Surabaya puteri Selaparang. Hasil perkawinan t...