Skip to main content

Indahnya Kawasan Teluk Saleh


Teluk indah ini berada di lingkar Kabupaten Sumbawa dan Dompu dan di hadang oleh panjangnya Pulau Moyo. Hanya ada dua akses untuk dapat masuk ke Teluk saleh jika melalui perairan laut.

Jika melalui selat bagian utara akan melewati Pulau Satonda dan bagian Selatan pulau Moyo juga terdapat selat kecil yang memisahkan Pulau Sumbawa dengan Pulau Moyo. Jika melalui laut maka inilah dua akses yang dapat kamu lalui.

Bagi yang suka wisata berbau petualangan alam, bisa datang ke Sumbawa. Coba spot berkemah, snorkeling, dan diving. Semuanya begitu menarik dan mengasyikkan, dapat sahabat rasakan sensasi keindahannya satu persatu.

Pemandangan alam di Teluk Saleh begitu cantik. Kita bisa menjelajahi teluk menggunakan perahu. Snorkeling, diving melihat keindahan berbagai biota laut di dalamnya.

Bagi yang hobi berkemah, wisatawan juga dapat mendirikan tenda di sekitar daratan Gili Mariam. Ketika malam hari, langit sekitar teluk akan dihiasi bintang-bintang cantik.

Ditemani deburan ombak yang menghantam karang dan daratan, ditambah angin sepoi-sepoi yang menjadikan liburan sahabat semakin berkesan.

Gili Mariam, salah satu gili di kawasan Teluk Saleh (Photo: instagram zambavaadventure)

Teluk Saleh juga dikenal memiliki perairan paling jernih dan masuk dalam tiga kawasan, di antaranya Sumbawa, Dompu dan Bima. Menariknya, tiga kawasan tersebut menjadi lokasi favorit memancing bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

Selain itu, letaknya berbatasan dengan Laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Untuk menuju Teluk Saleh cukup mudah. Sahabat Sporto bisa berangkat dari beberapa titik, misalnya dari Labuhan Jontal.

Hanya cukup menyewa kapal atau speedboat yang dapat menampung sekitar 10 orang. Harganya sekitar Rp 400 ribu per unit.

Kawasan Teluk Saleh, di sepanjang ruas Samota juga sudah dilengkapi sejumlah fasilitas pariwisata, antara lain Pulau Moyo dan Gunung Tambora yang memiliki potensi ekowisata di samping potensi Taman Nasional Gunung Tambora.

Ayo kita jalan-jalan ke Teluk Saleh, ke banyak Pulau Mojo, Pulau Liang, Pulau Ngali, Pulau Rak, dan pulau kecil lainnya. Kunjungi destinasi, tempat wisata di Pulau Sumbawa. Ajak keluarga atau kawan jalanmu.

Comments

Popular posts from this blog

Labaong Bukit Timbunan Tulang, Cerita Rakyat Dalam Sebuah Buku

Judul: Labaong Bukit Timbunan Tulang Pengarang: Soedjono Masdi Samidjo Tebal Buku: 93 Halaman Buku karya Soedjono Masdi ini menceritakan tentang legenda tentang seorang Puteri Raja yang terbuang menjadi tutur pinutur dari generasi ke generasi. Konon di sebuah bukit ia dikucilkan karena tubuhnya menjijikan. Sang puteri itu menyatu dengan bukit itu. La Gawa  adalah seorang yang disegani di wilayahnya (Sumbawa), dia juga pemimpin bajak laut Bintang Tiga. Para Kolonial sangat benci dengannya, begitupula dengan mertua La Gawa sendiri (Rangga). La Gawa tidak pernah mematuhi perintah yang diberikan oleh mertuanya karena ia tahu bahwa mertuanya hanya mengingikan jabatan tinggi di kerajaan. Suatu hari La Gawa diusir oleh mertuanya karena ia tanpa sengaja telah memukuli istrinya sendiri. La Gawa pun menggembara tanpa seorng istri di sampingnya (Lala Bueng).  La Gawa bertekad akan berkorban demi rakyat serta wilayah tempat tinggal istrinya. La Gawa dating ke Port Roterdam di Makasar untuk menemui

Asal Mula Batu Balo

Batu Balo adalah cerita rakyat yang berkembang di tengah masyarakat Desa Empang Bawa, Kecamatan Empang, Sumbawa. Pada zaman dulu tersebutlah seorang raja bernama Raja Kepe. Raja Kepe memiliki seorang putri yang sangat cantik bernama Dara Belang. Tibalah suatu hari, sang raja memiliki keinginan yang sangat kuat untuk menikahkan putrinya dengan seorang raja asal negeri Garegat bernama Balo Kuntung. Hal ini dilakukan karena Raja Kepe telah memiliki hubungan yang sangat baik dengan keluarga Balo Kuntung tersebut. Mengetahui hal itu, Dara Belang sangat senang, dia akan mengakhiri masa mudanya karena akan segera dipersunting oleh Balo Kuntung yang telah diketahuinya memiliki rupa yang sangat tampan dan tubuh perkasa. Dara Belang pun tidak sabar menunggu hari baik dalam hidupnya itu. Hingga suatu hari, tersiar kabar bahwa Balo Kuntung dan keluarga besarnya akan mengunjungi keluarga Raja Kepe. Tibalah hari yang dinantikan kedua pihak keluarga, Balo Kuntung beserta rombonganpun segera berlayar

'Lalu Dia Lala Jinis' Cerita Rakyat Dalam Sebuah Novel

Sebuah novel karya sastrawan sumbawa Dinullah Rayes ini menceritakan tentang perjuangan cinta antara putri dari kerajaan seran yang sangat cantik jelita Lala Jinis dengan seorang pangeran yang tampan asal negeri Alas Lalu Dia. Cerita rakyat ini telah ada sejak zaman dahuluu dan turun temurun dikalangan masyarakat. Bahkan beberapa waktu lalu cerita rakyat yang sarat akan perjuangan cinta ini, pernah ditampilkan dalam sebuah drama oleh sanggar seni Lonto Engal ditaman budaya mataram dan terbilang sukses. Lala Jinis adalah seorang putri raja Seran yang sangat cantik jelita, oleh karena itu banyak laki-laki yang mengidamkannya, tak terkecuali Ran Pangantan, seorang putra panglima besar di kerajaan Seran kala itu. Terpesona oleh kecantikan serta latar belakang keluarga lala jinis yang kaya raya, Ran Pangantan bersama ayahandannya pun melamar sang putri. Niat Ran pangantan untuk mempersunting Lala jinis lansung diterima oleh sang Raja dan permaisuri. Dari situlah penderitaan Lala Jinis dimul